Pacaran; Pusaran Menyesatkan

Aku pernah membaca di sosial media bahwa
"Pacaran itu pusaran. Pacaran itu menyesatkan. Dan semua yang terjerumus, tidak akan pernah bisa berhenti"
Aku setuju.
Aku alami.
dan sekeras hati, aku mencoba berhenti.
sulit memang. bahkan aku baru sekali terjerumus dan masih terasa sampai sekarang.
sakitnya.

apa kamu perlu bukti?

itu terjadi antar kamu dan aku juga.
saat aku mencoba memutuskan hubungan kita demi 'jalan yang benar', kamu mencoba meyakinkan. kamu mencoba 'menggoda'. apa yang terjadi? aku luluh.
kemudian aku sadar lagi, kalau 'ini salah'. aku mencoba memutuskan lagi, tapi kamu kembali 'menggoda' dan aku luluh.
Lalu, aku sadar kembali, kita bergandengan pada 'jalan yang salah'
apa yang terjadi?
ya, seperti itulah kita. kita sama2 tidak bisa keluar dari 'pusaran pacaran'
Tapi akhirnya kamu muak sendiri. muak dengan kemunafikan perasaanku. muak dengan caraku 'ingin berhenti'. Kamu akhiri, dan dengan mudah kamu menggandeng oranglain di depanku.

Sakit rasanya.

Mengingat semua janji.
Tapi sudahlah.

aku mengerti kenapa kamu tidak bisa berhenti. karena kebiasaanmu. kamu tidak bisa berhenti. karena kamu tidak pernah mencoba untuk berhenti. kamu biarkan 'salah' itu mengalir membawamu.
seperti dulu yang kamu katakan. aku adalah pengganti sebelumnya, kemudian yang sekarang adalah penggantiku.

apa kamu bisa berhenti?
TIDAK !
karena kamu membiasakannya.
kamu terjebak dalam pusarannya.
kamu mencoba menarikku terus.
dalam hati, aku ingin, tapi imanku menolak.
walaupun sempat berbelok, aku terus mencoba menolak.
ini seperti kemunafikan perasaan. tapi aku benar-benar harus berhenti demi kebaikan.

maaf, aku tidak bisa. aku ingin kita berhenti dari ini. bukan aku saja.
aku terus mendesak menikah, bukan karena ambisiku saja. aku ingin menyelamatkamu dari 'pusaran menyesatkan' itu.
Aku ingin kamu keluar darinya.
Aku ingin kamu tertambat padaku saja selamanya di jalan halal. Bukan jalan yang dusta.
aku ingin kita bersama di jalan yang benar.
Dan ketika kamu memilih melanjutkan dengan yang lain, aku sebenarnya masih berharap kamu lanjutkan perjuangan untuk meminangku. sebenarnya. tapi sudahlah.
Aku dulu selalu berucap "GROW OLD WITH ME"
kamu ingat? kamu lupa?
sudahlah, mau diapa lagi? kamu sudah lanjut dengan yang lain sekarang.

maaf aku gagal mengeluarkanmu dari 'pusaran menyesatkan' itu.
karena hatimu menolak.
entah sampai kapan, kamu harus sadar sendiri, yakinkan pada dirimu sendiri kalau itu 'salah'

"Thanks For Already Be Mine"

Komentar