terima kasih, bang


​terima kasih sudah mendampingiku di setiap titik. bahagia maupun sedih. candaan maupun dalam rasa marah. menjadi rumah terbaik dan ternyaman setiap aku pulang.


setelah akhirnya aku sadar satu hal, aku bisa lewati semuanya sendiri. Tuhan bisa kuatkan aku. karena rasanya tak adil. aku tak pernah sedikitpun andil mendampingimu. maka kuputuskan untuk semua aku jalani sendiri. kalaupun kita harus sama-sama lagi, bukan begini caranya.


semoga Tuhan kelak beri kita jalan untuk sama-sama lagi.


sekali lagi,

terima kasih

Komentar