Cerpen - Jarak dan Waktu

      Saat itu, ketika kami masih duduk di bangku SMA, aku masih sangat ingat. Kami bertemu di sebuah caffe. Rayan membuka Macbook nya dan memperlihatkan sebuah desain undangan. Ada namaku dan namanya dengan gelar masing-masing yang kami cita-citakan. Bahagia sekali rasanya. Kami seperti akan menikah besok. Desainnya bagus sekali. Jelasnya, karena Rayan memang ahli di bidang itu. Dan jelasnya lagi, karena dia bersekolah di SMK jurusan Persiapan Grafika.

     Itu baru desain undangan. Apalagi dinding kamarku. Sudah dipenuhi poster-poster  hasil desainnya. Hampir setiap minggu semenjak SMA, Rayan memberiku desain baru. Semua kutempel di dinding kamarku. Bahkan sampai ke langit-langit. Semua poster bernuansa baby-pink. Karena aku memang menyukai warna baby-pink.

      Sayangnya kami hanya bertahan satu stengah tahun. Hubungan kami berakhir hanya karena kesalah pahamanku. Setelah lulus SMA, Rayan melanjutkan kuliah ke Eropa sedangkan aku hanya diperbolehkan mendaftar di universitas dalam kota. Kami LDR sekitar 6 bulan.

       Jarak kami saat itu sekitar 12.546 KM. Dan kami komunikasi 6 jam sekali. Aku selalu menunggu kabarnya dengan egoisku. Tidak pernah mengerti dan tidak mau tahu. Aku hanya menuntut dia agar selalu mengabariku. 3 bulan berjalan lancar. Dia mengerti mengapa aku seperti itu. Namun 3 bulan kemudian, kami selalu bertengkar. Kuakui memang aku yang selalu egois. Akhirnya dia menyerah.

“Kamu kayaknya gak bisa deh sama yang LDR-an. Udah aku capek hadapin kamu.”

“Yan, tapi aku sayang sama kamu Yan. Begini juga karena mau tau terus kabar kamu.” Aku terus menahannya.

“Udahan ya. Aku capek. Mungkin lebih baik kalau kita sama-sama fokus kuliah dulu, nyambet gelar masing-masing, kerja, setelah itu baru deh hidup bareng. Jadi kamu gak perlu lagi khawatir. Udah ya, kita tunggu waktunya aja. Sekarang kita belajar aja dulu yang fokus.”

“Nunggu waktu ya, Yan? Jadi kita putus ini?”

“Iya.” Jawabnnya singkat. Aku mematikan telepon tanpa kata-kata lagi.

     Entah bagaimana caranya aku menunggu waktu yang Rayan maksud. Waktu seperti apa yang harus aku tunggu?



-continued-

Komentar

  1. Lanjut ne, penasaran nama, bagus eh

    BalasHapus
  2. antara jodoh dan tak. i'm waiting the next sis

    BalasHapus
    Balasan
    1. okey mba hihi
      ceritanya nanti si cewek nikah sama orglain terus pesen undangannya sm rayan.
      terus si rayan kasih nya desain yg pernah d desain pas SMA itu.
      huhu syedih kan

      Hapus
  3. Ah keren penasaran, kutunggu slanjutnya

    BalasHapus
  4. bagus neeee, ditungu kelanjutannya :)

    BalasHapus
  5. Cerpennya kritis banget, bikin banyak pertanyaan dan khayalan di dalam fikiran bakal jadi seperti apa nanti akhir ceritanya.. bahagiakah atau ada cerita lain yang tak terduga

    BalasHapus
  6. bagus ceritanya. Dikembangin lagi ya bakatnya

    BalasHapus

Posting Komentar